5 Cara Merawat Propeller Shaft Mobil Yang Baik dan Benar
Pada kendaraan roda empat yang menggunakan penggerak belakang dan 4WD, terdapat salah satu komponen utama yang digunakan untuk memindahkan putaran mesin melalui transmisi ke gardan yaitu propeller shaft. Komponen propeller shaft terbuat dari silinder baja yang memiliki kemampuan menahan gaya putar dari tansmisi ke gardan.
Hampir seluruh komponen propeller shaft dilengkapi balance weight pada bagian luarnya, tujuannya agar komponen berada dalam posisi seimbang dan saat mobil dalam keadaan kecepatan tinggi tidak terjadi getaran yang berlebih.
Jika dilihat dari komponennya, propeller shaft memang tidak terlalu rumit. Namun, komponen ini juga membutuhkan perawatan agar dapat berfungsi dengan baik. Pasalnya, tidak menuntut kemungkinan propeller shaft mengalami kerusakan sama halnya dengan komponen mobil lainnya. Biasanya kerusakan yang terjadi disebabkan oleh usia pemakaian, keausan dan aktivitas berkendara yang kurang benar.
Cara Merawat Propeller Shaft
Karena propeller shaft jarang mengalami masalah, hal ini membuat banyak pemilik kendaraan kurang memperhatikan perawatannya. Alhasil, kerusakan yang ditimbulkan menjadi lebih berat dan bahkan harus ganti dengan komponen yang baru. Jika propeller shaft rusak dan tidak segera diperbaiki maka tenaga putar dari transmisi ke gardan tidak tersalurkan dengan maksimal.
Agar propeller shaft tidak mudah rusak dan tetap awet, sebaiknya Anda perlu mengetahui cara atau tips melakukan perawatan propeller shaft pada mobil. Berikut beberapa cara merawat propeller shaft yang benar dan pastinya mudah untuk dilakukan, diantaranya:
1. Bersihkan Propeller Shaft Secara Rutin
Langkan perawatan propeller shaft yang pertama adalah dengan melakukan pembersihan pada propeller shaft secara rutin, terutama saat komponen kotor. Cara ini sangat penting dilakukan, mengingat letak propeller shaft yang berada di bawah kolong mobil sehingga memungkinkan terkena air, pasir dan bahkan lumpur. Apa lagi di saat musim hujan, Anda harus rajin memeriksa kebersihan komponen ini.
Jangan menganggap remeh kotoran yang menempel pada propeller shaft, karena kotoran seperti debu dapat berisiko menimbulkan karat dan keausan. Tentu saja, hal itu bisa membuat komponen menjadi cepat rusak meskipun usia pemakaiannya baru sebentar. Bagian yang memungkinkan mengalami kerusakan adalah batang poros propeller dan bearing-bearing yang berada di dalam universal joint.
Disarankan apabila terdapat kotoran yang menempel pada propeller shaft, segera dibersihkan dan pastikan tidak ada pasir yang tertinggal.
2. Memeriksa Keausan Dan Kebengkokan Propeller Shaft
Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pemeriksaan pada komponen propeller shaft terkait keausan, keoblakan dan juga kebengkokan komponen. Dianjurkan untuk melakukan pengecekan komponen setiap kelipatan 10.000 kilometer.
Propeller shaft yang sudah oblak, aus ataupun mengalami kebengkokan akan mengurangi kenyamanan saat berkendara. Umumnya kerusakan pada propeller shaft ditAndai dengan munculnya suara berisik, mobil bergetar dan juga mengurangi konsentrasi saat berkendara.
Anda perlu memeriksa komponen universal joint dan center bearing dari keoblakan, periksa juga batang propeller shaft dari kebengkokan. Jika komponen-komponen tersebut mengalami kerusakan, segera ganti dengan komponen yang baru.
3. Memeriksa Kekencangan Baut Pada Propeller Shaft
Meskipun propeller shaft letaknya di bagian kolong mobil sehingga jarang terlihat, namun komponen ini memiliki tugas yang cukup berat guna menyalurkan tenaga putar dari transmisi ke gardan. Tidak menuntut kemungkinan propeller shaft seringkali mengalami hentakan dan puntiran secara tiba-tiba, sehingga berisiko membuat baut pengikat propeller shaft mengalami kelonggaran.
Baca Juga :
Baut yang dimaksudkan adalah baut pengikat antara output shaft transmisi dengan yoke bagian depan, baut pengikat center bearing dengan chassis dan baut pengikat yoke bagian belakang dengan gardan. Sebab itu, pemeriksaan kekencang baut harus rutin dilakukan. Setidaknya pemeriksaan baut dilakukan setiap 10.000 kilometer sekaligus pemeriksaan keausan, keoblakan dan kebengkokan propeller shaft.
4. Memberikan Pelumas (Grease) Pada Propeller Shaft
Selain melakukan pembersihan dan pemeriksaan propeller shaft, dianjurkan memberikan pelumas atau gemuk secara rutin. Pemberian grease memang umum dilakukan oleh pengemudi agar komponen propeller shaft tidak mudah rusak. Pemberian pelumas dilakukan setiap kelipatan 10.000 kilometer menggunakan chassis grease.
Agar pemberian grease dapat dilakukan dengan maksimal, sebaiknya menggunakan grease gun atau alat tembak grease sehingga pelumas dapat masuk ke dalam beareing dan laher dengan tepat. Beberapa bagian yang perlu diberikan grease adalah universal joint, slip joint dan center bearing.
5. Berkendara Dengan Baik Dan Benar
Perawatan propeller shaft yang terakhir adalah berkendara dengan baik dan benar. Kita memang diwajibkan untuk selalu mematuhi peraturan berlalu lintas dan perundang-undangan yang mengatur di dalamnya, terutama tidak dibenarkan membawa barang muatan melebihi batas yang telah ditetapkan.
Tak hanya itu saja, membawa barang yang melebihi batas muatan juga berisiko merusak propeller shaft, hindari juga berkendara yang tidak dibenarkan seperti menghentak-hentak dan sering menggas-gas mobil. Utamakan juga keselamatan Anda saat berkendara di jalan raya.