Konstruksi Busi dan Cara Kerja Busi Beserta Gambarnya
Busi merupakan suatu perangkat atau komponen dalam sistem pengapian. Umunya Busi berfungsi untuk mengubah tegangan listrik menjadi percikan bunga api yang akan membakar udara dan bahan bakar yang telah dikompresi di ruang bakar.
Busi memiliki dua elektroda, yaitu elektroda tengah dan negatif. Ketika koil memberikan arus listrik lalu mengalir menuju distributor dan selanjutnya menuju busi melalui kabel tegangan tinggi. Nantinya arus listrik akan memercikan dari elektroda tengah menuju elektroda negatif, sehingga timbul bunga api yang dibutuhkan untuk melakukan proses pembakaran.
Kualitas busi sangat berpengaruh pada operasi mesin ataupun lingkungan, seperti efensiensi bahan bakar, performa mesin dan tingkat operasi mesin yang halus. Untuk itu, gunakan busi yang tepat dan pasanglah busi dengan tingkatan kekencangan yang sesuai.
Konstruksi Busi
Fisik busi berbentuk tabung yang salah satu bagian memiliki ulir sebagai tempat mengaitkan dengan cylinder head. Konstuksi busi di desain agar listrik bertegangan tinggi dapat disalurkan sampai ujung elektroda tanpa menimbulkan kerugian tegangan. Untuk itu, busi tersusun dari beberapa komponen yaitu:
1. Terminal
Terminal terletak di pucuk busi bagian atas. Terminal menjadi pengubung busi dengan ignition coil, fungsinya adalah untuk menerima arus listrik bertegangan tinggi lalu menyalurkan ke elektroda. Terminal terbuat dari bahan besi sehingga proses penyaluran arus listrik dapat berjalan sempurna.
2. Insulator
Pada umumnya insulator busi yang banyak ditemui terbuat dari keramik atau porselen. Fungsinya untuk memberikan topang mekanik bagi inti elektroda yang terletak di bagian tengah. Tak hanya itu saja, komponen insulator juga berguna sebagai isolator elektrik terhadap tegangan tinggi yang hendak mengalir menuju inti elektroda.
3. Ribs
Jika kita perhatikan, ternyata setiap busi memiliki bentuk yang hampir mirip. Terdapat bentuk bergelombang pada bagian insulatornya. Adanya ribs ini membuat jarak antara inti elektroda dengan ground semakin menjauh. Dengan demikian hambatan inti besi dan ground semakin besar, sehingga tegangan arus listrik tidak langsung lompat dari inti besi ke ground sekitar busi.
4. Gasket (Seal)
gasket berbentuk seperti ring tembaga yang berada di pangkal ulir busi. Fungsi utamanya untuk mencegah terjadinya kebocoran saat mesin melakukan langkah kompresi.
5. Metal Case
Metal case dikenal dengan nama jaket. Komponen ini berfungsi untuk mengunci busi ke cylinder head dan sekaligus sebagai material konduksi yang memiliki daya hantar panas yang efektif sehingga panas pada busi dapat dikonduksikan ke tempat lain.
Baca Juga :
6. Center Electroda
Ceter electroda atau inti elektroda terbuat dari perpaduan bahan tembaga, nikel, besi ataupun logam lainnya, namun yang paling banyak digunakan yaitu tembaga. Fungsi utamanya adalah untuk menyalurkan energi listrik dan terhubung ke terminal.
7. Electrode Ground
Komponen busi ini terletak di bagian ujung bawah busi yang terhubung dengan ground kendaraan. Komponen ini berfungsi sebagai pemicu percikan pada busi dengan meletakan ground di dekat ujung elektroda.
Cara Kerja Busi
Ketika arus listrik bertegangan tinggi mengalir dari ignition coil lalu menuju ke terminal busi, maka terbentuk aliran arus dari coil ke elektoda.
Arus listrik selalu mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif, maka listrik yang berada di elektroda juga akan mengalir ke masa.
Apabila arus pada elektroda terhubung ke masa maka itu hanya membuat panas pada elektroda dan tidak dapat menimbulkan percikan api. Oleh sebab itu, pada busi dibuat celah yang terletak diantara elektroda dan masa.
Jika arus listrik yang mengalir melewati elektroda bermuatan kecil, maka itu tidak akan mampu menghasilkan percikan. Tapi jika arus yang mengalir bertegangan tinggi yakni 20 KV maka dapat menghasilkan percikan api.
Itulah konstruksi busi dan cara kerja busi, semoga artikel dapat menjadi referensi dan bermanfaat untuk kita semua.
Busi memiliki dua elektroda, yaitu elektroda tengah dan negatif. Ketika koil memberikan arus listrik lalu mengalir menuju distributor dan selanjutnya menuju busi melalui kabel tegangan tinggi. Nantinya arus listrik akan memercikan dari elektroda tengah menuju elektroda negatif, sehingga timbul bunga api yang dibutuhkan untuk melakukan proses pembakaran.
Kualitas busi sangat berpengaruh pada operasi mesin ataupun lingkungan, seperti efensiensi bahan bakar, performa mesin dan tingkat operasi mesin yang halus. Untuk itu, gunakan busi yang tepat dan pasanglah busi dengan tingkatan kekencangan yang sesuai.
Konstruksi Busi
Fisik busi berbentuk tabung yang salah satu bagian memiliki ulir sebagai tempat mengaitkan dengan cylinder head. Konstuksi busi di desain agar listrik bertegangan tinggi dapat disalurkan sampai ujung elektroda tanpa menimbulkan kerugian tegangan. Untuk itu, busi tersusun dari beberapa komponen yaitu:
1. Terminal
Terminal terletak di pucuk busi bagian atas. Terminal menjadi pengubung busi dengan ignition coil, fungsinya adalah untuk menerima arus listrik bertegangan tinggi lalu menyalurkan ke elektroda. Terminal terbuat dari bahan besi sehingga proses penyaluran arus listrik dapat berjalan sempurna.
2. Insulator
Pada umumnya insulator busi yang banyak ditemui terbuat dari keramik atau porselen. Fungsinya untuk memberikan topang mekanik bagi inti elektroda yang terletak di bagian tengah. Tak hanya itu saja, komponen insulator juga berguna sebagai isolator elektrik terhadap tegangan tinggi yang hendak mengalir menuju inti elektroda.
3. Ribs
Jika kita perhatikan, ternyata setiap busi memiliki bentuk yang hampir mirip. Terdapat bentuk bergelombang pada bagian insulatornya. Adanya ribs ini membuat jarak antara inti elektroda dengan ground semakin menjauh. Dengan demikian hambatan inti besi dan ground semakin besar, sehingga tegangan arus listrik tidak langsung lompat dari inti besi ke ground sekitar busi.
4. Gasket (Seal)
gasket berbentuk seperti ring tembaga yang berada di pangkal ulir busi. Fungsi utamanya untuk mencegah terjadinya kebocoran saat mesin melakukan langkah kompresi.
5. Metal Case
Metal case dikenal dengan nama jaket. Komponen ini berfungsi untuk mengunci busi ke cylinder head dan sekaligus sebagai material konduksi yang memiliki daya hantar panas yang efektif sehingga panas pada busi dapat dikonduksikan ke tempat lain.
Baca Juga :
6. Center Electroda
Ceter electroda atau inti elektroda terbuat dari perpaduan bahan tembaga, nikel, besi ataupun logam lainnya, namun yang paling banyak digunakan yaitu tembaga. Fungsi utamanya adalah untuk menyalurkan energi listrik dan terhubung ke terminal.
7. Electrode Ground
Komponen busi ini terletak di bagian ujung bawah busi yang terhubung dengan ground kendaraan. Komponen ini berfungsi sebagai pemicu percikan pada busi dengan meletakan ground di dekat ujung elektroda.
Cara Kerja Busi
Ketika arus listrik bertegangan tinggi mengalir dari ignition coil lalu menuju ke terminal busi, maka terbentuk aliran arus dari coil ke elektoda.
Arus listrik selalu mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif, maka listrik yang berada di elektroda juga akan mengalir ke masa.
Apabila arus pada elektroda terhubung ke masa maka itu hanya membuat panas pada elektroda dan tidak dapat menimbulkan percikan api. Oleh sebab itu, pada busi dibuat celah yang terletak diantara elektroda dan masa.
Jika arus listrik yang mengalir melewati elektroda bermuatan kecil, maka itu tidak akan mampu menghasilkan percikan. Tapi jika arus yang mengalir bertegangan tinggi yakni 20 KV maka dapat menghasilkan percikan api.
Itulah konstruksi busi dan cara kerja busi, semoga artikel dapat menjadi referensi dan bermanfaat untuk kita semua.